Minggu, 13 Maret 2016

Teknik Evaluasi Non Tes

A.      TEKNIK NON TES
Menurut Budi W.B dan Sunarni (2009:20-21) mengatakan bahawa Teknik non tes adalah teknik evaluasi yang menggunakan alat dan atau instrument non tes dalam mengumpulkan data, seperti pbservasi, wawancara, kuesioner, inventori, skala sikap, cek, dan sejenisnya. Ditinjau dari cara atau metode pengambilan datanya, bisa dibedakan atas teknik pengamatan (observation), wawancarra (interview), angket (questionnaire)  dan analisis dokumen(documentary analysis). Ditinjau dari instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data, ada berbagai macam, antara lain lembar pengamatan (observation form), lembar interview (interview form), angket atau kuesioner (questionnaire), catatan anekdot (anecdotal record)¸daftar riwayat hidup , instrument sosiometri (sociometry), skala penilaian (rating scale), dan daftar cek (check list).
Dalam melaksanakan suatu teknik, bisa menggunakan beberapa alternative instrument pengumpulan data. Yang penting sasaran data yang diinginkan bisa diperoleh. Berhubung, luasnya pembahasan mengenai teknik non tes, berikut ini hanya akan dibahas lima jenis teknik , yaitu obsercasi, wawancara, kueesioner, analisis dokumen, dan sosiometri.

1.      Observasi
Observasi adalah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam evaluasi pembelajaran untuk mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku siswa dalam situaso tertentu. Melalui observasi, guru dapat mengamati. Mendiskripsikan atau mengevaluasi:
a.       Performansi siswa (pupil’s performance), misalnya kemampuan memberikan laporan secara langsung atau melakukan berbagai kegiatan keterampilan.
b.      Melakukan suatu proses kegiatan dalam prosedur belajar (use of a procedur or process) , misalnya menggunakan mikroskup atau menjalankan mesin.
c.       Hasil belajar (product), misalnya karya seni atau hasil proyek kegiatan ilmiah.
d.      Hubungan sosial dan gaya belajar (social relation learning style), misalnya interaksi dengan teman, cara memecahkan masalah, kebiasaan kerja, atau gaya partisipasi dalam kegiatan di kelas (Nitko dalam Budi dan Sunarni 2009).
Jenis observasi yang dilakukan bisa menggunakan observasi partisipasi (participastion observation), atau observasi  non partisipasi (nonparticipation observation). Observasi partisipasi dilakukan bila observer terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan. Obsrevasi non partisipasi dilakukan bila observer bersifat pasif atau mengamati dari luar kegiatan. Alat atau instrument observasi yang digunakan bisa berupa daftar cek(checklist), skala penilaian(rating scale), catatan anekdot (anecdatol record), rekaman perilaku (behavior tallies), atau bagan partispasi (participation charts). Contoh lembar observasi adalah sebagai berikut:
Nama Siswa       :
Hari/Tgl/Jam      :
Tempat               :
No
Aspek Yang Diobservasi
Penilaian
SL
SR
KD
TP
1
Mengajukan pertanyaan




2
Menjawab pertanyaan




3
Partisipasi dalam diskusi




4
Mengerjakan tugas




5
Dsb




Keterangan:
SL: Selalu,   SR : Seringkali,      KD: Kadang-kadang,   TP: Tidak
2.      Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam evaluasi untuk mendapatkan informasi tentang peserta didik dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan. Secara umum, ada dua jenis wawancara yang dapat digunakan sebagai teknik pengumpulan data dalam evaluasi pembelajaran, yaitu wawancara terstruktur (structured interview) dan wawancara tidak terstruktur (unstructured interview). Wawancara terstruktur disebur juga dengab istilah wawancara terpimpin (guided interview), atau wawancara sistematis(systematic interview). Sedangkan wawancara tidak terstruktur disebut juga dengan istilah wawancara tidak terpimpin (un-uided interview) atau wawancara tidak sistematis (non-uided interview).

Wawancara sangat tepat untuk mengungkapkan aspek pribadi siswa, cita-cita siswa atau data lain yang diperlukan dari siswa. Kelebihan wawancara adalah dapat melakukan kontak langsung dengan siswa, sehingga dapat diperoleh hasil penilaian yang lebih lengkap dan mendalam. Kelemahannya kurang efisien, menuntut penguasaan komunikasi pendidik secara baik, dan sulit menghilangkan unsure subyektifitas. Untuk bisa memperoleh hasil wawancara yang baik, perlu dilakukan pencatatan secara baik pula. Billa dimungkinkan, bisa dilengkapi dengan alat bantu berupa alat perekam suara (tape recorder). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar